IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA
IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara republik Indonesia sekaligus
menjadi landasan dari segala keputusan bangsa. Pancasila juga merupakan
ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Dalam hal ini
Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Pancasila
merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang mementingkan semua komponen
dari seluruh elemen masyarakat. Semakin diakui, dipahami dan dimaknai arti
nilai-nilai Pancasila maka kehidupan bangsa dan negara dapat berjalan dengan
teratur serta hidup dengan damai.
Pada
hakikatnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupam bermasyarakat
secara menyeluruh merupakan sebuah realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa.
Sebagaimana yang tertera dibawah ini.
1.
Dalam bidang politik
Pembangunan
serta pengembangan dalam bidang politik haruslah berdasarkan pada dasar
ontologis manusia. Hal tersebut berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia
merupakan subjek negara, oleh karenanya kehidupan politik harus sungguh-sungguh
merealisasikan tujuan demi menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Pengembangan politik negara haruslah berdasarkan pada moralitas seperti yang
tercantum di dalam sila-sila Pancasila dan maknanya, sehingga dalam
praktek-praktek politik paham yang menghalalkan segala cara haruslah ditiadakan
segera. Apabila dibiarkan terus menerus maka hal ini dapat menjadi boomerang
bagi bangsa Indonesia karena dapat berpotensi dalam mengancurkan integrasi
bangsa.
Saat
ini banyak orang yang menyelesaikan masalah dengan bermusyarawah, hal ini
merupakan salah satu bentuk praktek nilai-nilai pancasila. Dalam mengambil
keputusan tidak hanya satu orang yang mempunyai kekuatan besar didalamnya,
tetapi juga semua orang memiliki hak untuk menetapkan dan memecahkan sebuah
masalah, sehingga tercipta suasana musyawarah dan mufakat dan mencari jalan
yang terbaik untuk keluar dari masalah yang tengah dihadapi.
Implementasi
pancasila dalam bidang politik dapat ditransformasikan melalui sistem politik
yang bertumpu kepada asas kedaulatan rakyat berdasarkan konstitusi, mengacu
pada pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Dalam sistem politik Indonesia dibatasi
konstitusi. Hal ini ditujukan agar pejabat-pejabat negara tidak berlaku
sewenang-wenang dan tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan.
2.
Dalam bidang ekonomi
Di
dalam ilmu ekonomi terdapat sebuah istilah siapa yang kuat maka ialah yang akan
menang, sehingga umumnya dalam pengembangan ekonomi selalunya mengarah pada
persaingan bebas. Dalam persaingan bebas, kecil kemungkinan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi. Pengembangan dalam segi ekonomi
bukan hanya untuk mengejar pertumbuhan
belaka namun juga demi kemanusiaan juga kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh. Maka dari itu sistem
perekonomian di Indonesia berdasarkan pada asas ekonomi kekeluargaan untuk
seluruh bangsa. Menurut pandangan Mubyarto dalam Oesman dan Alfian (1993:
240--241) mengenai 5 prinsip pembangunan ekonomi yang mengacu kepada nilai
Pancasila, yaitu sebagai berikut.
1)Ketuhanan
Yang Maha Esa, roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan-rangsangan ekonomi,
sosial, dan moral.
2)Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat untuk
mewujudkan pemerataan sosial (egalitarian), sesuai asas-asas kemanusiaan.
3)Persatuan
Indonesia, prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah penciptaan perekonomian
nasional yang tangguh. Hal ini berarti nasionalisme menjiwai setiap
kebijaksanaan ekonomi.
4)Kerakyatan
yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
koperasi merupakan sokoguru perekonomian dan merupakan bentuk saling konkrit
dari usaha bersama.
5)Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adanya imbangan yang jelas dan tegas
antara perencanaan di tingkat nasional dan desentralisasi dalam pelaksanaan
kebijaksanaan ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi dan keadilan sosial.
Nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara dalam bidang ekonomi mengidealisasikan
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu,
kebijakan ekonomi nasional harus bertumpu kepada asas-asas keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan peran perseorangan, perusahaan swasta, badan usaha
milik negara, dalam implementasi kebijakan ekonomi.
3.
Dalam bidang sosial budaya
Sejatinya,
masyarakat Indonesia memiliki karakter hidup bergotong royong untuk menumbuhkan
jiwa sosial dan kekeluargaan dalam hidup bermasyarakat. Namun, akhir-akhir ini
budaya hidup bergotong royong mulai luntur karena hilangnya kesadaran
masyarakat akan bergotong royong dan melupakan benefit dari budaya gotong
royong itu sendiri. Saat ini masyarakat Indonesia cenderung bersikap
individualis dan apatis, hanya mementingkan kepentingan pribadi dan melupakan
kepentingan bersama. Orang-orang disekitarnya seperti tak tampak karena ia
hanya berfokus pada tujuan pribadinya. Mereka lupa, bahwa pada dasarnya manusia
diciptakan untuk saling tolong menolong. Dan pada dasarnya manusia merupakan
makhluk sosial. Tapi saat ini jarang sekali kita jumpai kegiatan gotong royong
ini dalam masyarakat. Hal ini tidak lain dan tidak bukan dari dampak adanya
arus globalisasi yang telah merasuki jiwa-jiwa masyarakat Indonesia. Dan
merusak pola pikir masyarakat. Rasa persatuan dan kesatuan bangsa tergerus oleh
tantangan arus globalisasi. Apabila hal ini tidak segera dicegah, bukan tidak
mungkin jati diri bangsa akan semakin terancam. Dan kalimat Bhinneka Tunggal
Ika mungkin akan hanya menjadi sekedar kalimat yang tak dipedulikan lagi. Hal
ini harus dicegah dengan segera agar tidak terjadi disintegrasi bangsa dan
hilangnya budaya-budaya yang ada di Indonesia.
4.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Pada
hakikatnya negara Indonesia merupakan negara hukum dan suatu kumpulan
masyarakat hukum. Demi tegaknya hak dan kewajiban warga negara maka dibutuhkan
adanya peraturan perundang-undangan negara. Untuk menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat juga dibutuhkan aparat negara untuk melindungi negara,
mengayomi masyarakat, menjaga ketertiban masyarakat, dan lain-lain. Meskipun
hal itu menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia. Berdasarkan
ketentuan dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945, “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Upaya pembangunan pertahanan
adalah daya upaya bangsa dalam membangun dan menggunakan kekuatan nasional
untuk mengatasi ancaman dari luar negeri dan ancaman lainnya yang dapat
mengganggu integritas nasional. Adapun yang dimaksud dengan pembangunan bidang
keamanan adalah daya upaya bangsa dalam membangun dan menggunakan kekuatan
nasional untuk mengatasi ancaman dari dalam negeri serta ancaman terhadap
keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegakan hukum
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Pancasila sebagai pandangan hidup seluruh masyarakat Indonesia harus selalu dipahami, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai – nilai yang terkandung dalam
kelima sila pancasila harus di implementasikan dalam kehidupan sehari – hari
yang meliputi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang
Maha Esa mengandung nilai-nilai bahwa negara yang didirikan merupakan sebagai
perwujudan manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Masa Esa.
Nilai-nilai yang harus diimplementasikan dalam sila pancasila ini adalah :
·
Melaksanakan ibadah kepada Allah seperti
salat fardu, salat sunnah, puasa, zakat, dan sebagainya.
·
Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa sesuai dengan Agama yang di anutnya.
·
Hormat menghormati antara pemeluk agama
dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
·
Bertutur kata yang baik kepada semua
orang.
·
Saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayanya.
·
Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain atau memberikan kebebasan kepada
setiap orang untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing- masing.
·
Harus dapat menghargai orang yang beragama
lain melaksanakan ibadahnya.
·
Tidak boleh minum/menelan
obat-obat terlarang
·
Senantiasa berteman dengan pemeluk agama
lain seperti berteman dengan orang yang seagama.
·
Adanya matakuliah agama yang dijadikan
mata kuliah wajib untuk mahasiswa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila
kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai-nilai bahwa negara harus
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk yang beradab. Nilai-nilai
yang harus diimplementasikan yaitu :
·
Menghargai dan menjujung tinggi hak
orang lain.
·
Membantu fakir miskin dan anak yatim
serta tidak mendiskriminasi mereka.
·
Pemberian kebebasan dalam mengemukakan
pendapat dan mendapatkan kebahagiaan.
·
Menghargai dan tidak mencela hasil karya
orang lain
·
Mengikuti aksi donor darah bagi yang
membutuhkan.
·
Berpegang teguh pada kalimat anti KKN
(Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme)
·
Melaksanakan kewajiban sebagai warga
negara seperti membayar pajak, dll.
·
Adanya undang – undang perlindungan anak
jika ada anak yang melakukan pelanggaran berat.
·
Harus mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian
harkat dan martabat manusia terutama hak-hak kordat sebagai hak asasi.
·
Mengakui persamaan derajat, antara hak
dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
·
Saling mencintai sesama manusia dan
mengembangkan sikap tenggang rasa serta toleransi.
·
Tidak semena-mena terhadap orang lain
dan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan.
·
Berani membela keadilan dan saling
menghormati antar sesama bangsa lain
3. Persatuan Indonesia
Sila
persatuan Indonesia mengandung arti menjaga keutuhan dan kesatuan negara,
meskipun terdapat banyak perbedaan tetapi harus dapat membaurkan setiap
perbedaan tersebut dan mengubahnya menjadi suatu kekuatan bangsa. Sikap yang harus diimplementasikan yaitu :
·
Menghargai setiap perbedaan baik RAS,
agama, suku, budaya dan lain sebaginya.
·
Menjadikan perbedaan menjadi suatu
kekuatan, bukan kelemahan.
·
Menjaga kerukunan dan keharmonisan antar
warga negara.
·
Menumbuhkembangkan rasa nasionalisme
dan patriotisme.
·
Tidak mudah diadu domba.
·
Menjaga integrasi bangsa.
·
Mengakui dan menghargai keberadaan
suku-suku lain yang ada di Indonesia,
·
Membina kerja sama dan hubungan yang
baik dengan individu atau masyarakat dari suku lain,
·
Mengutamakan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi dan golongan.
·
Bersikap toleran terhadap pelaksanaan
tradisi atau adat istiadat yang dilakukan masyarakat suku lain.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaa dalam permusyawaratan/perwakilan.
Sila
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaraan dan
perwakilan mengandung nilai-nilai bahwa hakikat negara sebagai penjelmaan sifat
kodrat manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Nilai yang harus
diimplementasikan :
·
Memerhatikan aspirasi masyarakat atau
anggota kelompok dalam setiap membuat keputusan yang menyangkut kepentingan
bersama,
·
Memberi kesempatan kepada masyarakat
atau anggota kelompok untuk menyampaikan pendapat berkenaan dengan keputusan
yang akan diambil bersama,
·
Mengutamakan cara musyawarah dalam
menyelesaikan masalah dan membuat keputusan yang menyangkut kepentingan
bersama,
·
Menghormati dan melaksanakan hasil
musyawarah yang telah diambil dan disepakati bersama.
·
Tidak memaksakan kehendak diri sendiri.
·
Tetap berbesar hati apabila pendapatnya
tidak diterima.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai-nilai yang
merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Sila ini juga
memuat nilai pokok
tentang pemerataan keadilan. Nilai-nilai yang harus diimplementasikan
yaitu :
·
Berlaku adil terhadap sesama tanpa
membedakan suku, agama, jenis kelamin, golongan, dan asalu-usul lain,
·
Ikut aktif menciptakan tata pergaulan
dan kehidupan yang adil dalam masyarakat dan kelompok,
·
Ikut mendukung berbagai upaya
penyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan dan kelompok secara adil.
·
Tidak mendiskriminasi seseorang atau
kelompok yang berbeda dari yang lain.
·
Menghargai serta menghormati orang lain
tanpa memandang latar belakang orang tersebut.
KESIMPULAN
Pancasila merupakan ideologi bangsa
Indonesia, oleh karena itu Pancasila menjadi pandangan hidup manusia dalam
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, serta penerapannya dalam
sehari-hari. Apabila semua elemen masyarakat Indonesia menumbuhkembangkan sikap
pancasilais dalam dirinya, niscaya negara Indonesia akan menjadi negara yang
harmonis. Namun, pada kenyataannya semakin hari sikap masyarakat Indonesia
semakin menjadi-jadi, jauh dari apa yang diharapkan oleh pahlawan-pahlawan yang
telah memerdekakan negara ini. Benar, saat ini Indonesia tengah menghadapi
krisis moral yang luar biasa mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak.
Sikap individualis, apatis, dan materialistis telah berkuasa diatas segalanya.
Bahkan saat ini, pemimpin-pemimpin rakyat, wakil-wakil rakyat, pada
kenyataannya tidak berpihak kepada rakyat, yang mereka lakukan bukan untuk
menyejahterakan rakyat tetapi menyejahterakan diri sendiri, bukan menjadi
pemimpin rakyat yang sejati, tetapi malah memperkaya diri sendiri. Indonesia
butuh “obat dan oksigen” untuk menyembuhkan luka dalam dirinya yang telah
digoreskan oleh oknum-oknum yang tidak beradab. “Luka” pada Indonesia harus
segera ditangani agar sakitnya tidak semakin menjadi-jadi. Perubahan memang
harus dimulai dari diri sendiri. Sebab jika bukan kita, siapa lagi yang akan
menyembuhkan negeri ini.
Comments
Post a Comment