MEMBANGUN NILAI, KEPUASAN, DAN LOYALITAS PELANGGAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa
ini , perusahaan menghadapi persaingan yang paling hebat, meskipun demikian,
dengan beralih dari filosofi produk dan penjualan yang lebih baik untuk
memenangkan persaingan. Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk
dengan baik ada hubungan pelanggan yang kuat. Pemasar harus
berhubungan dengan mereka berproses dalam menciptakan nilai tambah, bahkan
menikmati produknya, serta menjadi pelanggan yang loyal. Pemasar berkewajiban
mengimpormasikan, melibatkan diri bahkan mendorong mereka dengan baik ketika ia
menyarangkan untuk membuat pelanggan menjadi pusat budaya
perusahaan, karena perusahaan yang berpusat pada pelanggan
mempunyai keahlian dalam membangun hubungan pelanggan, bukan hanya produk,
tetapi mempunyai kemampuan atau keahlian dalam rekayasa pasar. Pemasar yang
berhasil adalah pemasar yang secara total memuaskan pelanggan dengan
menguntungkan. Pemasar harus dapat mengetahui, memahami serta dapat memcari
jalan keluar terhadap kesulitan atau ketidak tauan dalam mendapatkan akses
informasi serta dinamika informasi sehingga konsumen dapat memutuskan untuk
membeli produk serta dari pengalaman dan apa yang di dapat dari karakteristik
dari produk itu menjadikannya puas dan kembali membeli bahkan menjadi pelanngan
yang loyal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana cara membangun nilai, kepuasan dan loyalitas
pelanggan ?
2.
Bagaimana memaksimalkan nilai serta mengembangkan hubungan
pelanggan ?
1.3 TUJUAN
1.
Untuk mengetahui bagaimana membangun nilai, kepuasan dan loyalitas
pelanggan
2.
Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan hubungan
pelanggan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 MEMBANGUN NILAI, KEPUASAN, DAN LOYALITAS
Menciptakan
pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis. Berikut pernyataan ahli
pemasaran Don Pepers dan Martha Rogers. Satu-satunya nilai yang dapat
diciptakan perusahan anda adalah nilai yang berasal dari pelanggan itu adalah
semua nilai yang anda miliki sekarang dan nilai yang akan anda miliki dimasa
depan. Suatu bisnis disebut sukses jika berhasil mendapatkan, mempertahankan,
dan menumbuhkan pelanggan. Pelanggan merupakan satu-satunya alasan perusahaan
membangun pabrik, mempekerjakan karyawan, menjadwalkan rapat, membuat jalur
serat optik, atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun.
Manajer
yang meyakini bahwa pelanggan satu-satunya “pusat laba” sejati perusahaan
menganggap bahwa diagram organisasi tradisional dalam peraga sebuah piramid
dengan presiden berada pada puncaknya, manajemen ditengah, dan orang-orang
garis depan serta pelanggan bagian bawah sudah ketinggalan zaman.
Beberapa
perusahan didirikan dengan model bisnis dimana pelanggan ditempatkan diatas,
dan advokasi pelanggan memjadi strategi mereka dan juga keunggulan kompetitif
mereka. Dengan kemunculan teknologi digital sepgerti internet, konsumen yang
semakin pandai dewasa ini mengharapkan perusahaan melakukan lebih banyak hal
daripada sekedar berhubungan dengan mereka, lebih dari sekedar memuaskan
mereka, bahkan lebih dari menyenagkan mereka.
1.
Nilai yang dipersepsikan pelanggan
Dewasa ini konsumen lebih terdidik
dan lebih berpengetahuan. Mereka mempunyai sarana (misalnya internet)
untuk menverifikasi klaim perusahaan dan mencari alternatif yang
lebih unggul. Nilai yang dipersepsikan pelanggan (CPV- Customer perceived
value) adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas semua manfaat
dan biaya dari suatu penawaran terhadap altenatifnya. Maka nilai yang
dipersepsikan pelanggan didasarkan pada selisih antara apa yang didapatkan
pelanggan dan apa yang ia berikan utnuk kemungkinan pilihan yang berbeda.
Pelanggan mendapatkan manfaat dan menagguang biaya.
2.
Total kepuasan pelanggan
Apakah
pembeli terpuaskan setelah membeli tergantung pada kinerja penawaran dalam
hubungannya dengan ekspektasi pembeli, dan apakah pembeli menginterpretasikan
adanya penyimpanan antara keduanya. Secara umum, kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang
dipersepsikan produk terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekpektasi,
pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekpektasi, pelanggan akan
puas. Jika kinerja melebihi ekpektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang.
3.
Mengamati kepuasan
Banyak perusahaan secara sistematis
mengukur seberapa baik mereka memperlakukan pelanggan mereka, mengenai
faktor-faktor yang membentuk kepuasan, dan melakukan perubahan dalam operasi
dan pemasaran mereka sebagai akibatnya. Sebagai contoh Wachovia Securities
mempekerjakan pembelanja misterius untuk nilai seberapa baik karayawan
memuaskan pelanggan, menghubungkan sebagian kompensasi karyawan dengan
peringkat mereka. Penekanan pada layanan pelanggan ini tampak berhasil. sebuah
studi riset yang dilakukan Brand Keys sepanjang kuartal pertama 2006 menumukan
bahwa Wachovia melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam memenuhi ekspektasi
pelanggan setianya dibandingkan yang lain.
Teknik Pengukuran Ada sejumlah
metode untuk mengukur kepuasan pelanggan. Survei berkala dapat melacak kepuasan
pelanggan secara langsung dan juga mengajukan pertanyaan tambahan untuk
mengukur niat pembelian kembali dan kemungkinan atau kesedian responden
merekomendasikan suatu perusahaan dan merek kepada orang lain.
Pengaruh kepuasan pelanggan Bagi
perusahaan yang berpusat pada pelanggan, kepuasan pelanggan merupakan tujuan
dan sarana pemasaran. Dewasa ini perusahaan harus lebih baik memeprhatikan
tingkat kepuasan pelanggannya karena internet menyediakan sarana bagi konsumen
untuk menyebarkan berita buruk dengan cepat dan juga berita baik keseluruh dunia.
Keluhan pelanggan beberapa perusahan
berpikir bahwa cara memeprhatikan kepuasan pelanggan adalah dengan mencatat
keluhan, tetapi studi ketikpuasan pelanggan memperlihatkan bahwa walau
pelanggan yang tidak puas dengan pembelian mereka berkisar 25%, hanya sekitar
5% yang mengajukan keluhan. 95% lainnya yang merasa bahwa menyampaikan keluhan
tidak sebanding dengan usahanya, atau mereka tidak tahu bagaimana atau kepada
siapa mereka harus menampaikan keluhan itu, dan mereka berhenti membeli.
Mengingat besarnya dampak buruk dari
pelanggang yang tidak puas, penting bagi pemasar untuk menangani pengalaman
negatif dengan pengalaman. Diluar itu, prosedur berikut dapat membantu memulihkan
itikad baik pelanggan.
·
Membuka hotline gratis 7 hari, 24 jam, (lewat telepon, faks,
atau e-mail) untuk menerima dan menindaklanjuti keluhan pelanggan.
·
Menghubungi pelanggan yang menyampaikan keluhan secepat
mungkin. Semakin lambat respon perusahaan, semakin besarlah ketidakpuasan yang akan
menimbulkan berita negatif.
·
Menerima tanggung jawab atas kekecewaan pelanggan : jangan
menyalahkan pelanggan.
·
Mempekerjakan orang layanan pelanggan yang memiliki empati.
Menyelesaikan
keluhan dengan cepat dan mengusahakan kepuasan pelanggan. Sebagian pelanggan
yang menyampaikan keluhan sesungguhnya tidak meminta kompensasi yang besar
sebagai tanda bahwa perusahaan peduli.
4.
Kualitas produk dan jasa
Kepuasan juga tergantung pada
kepuasan produk dan jasa. Apa sebenarnya kualitas itu? berbagai ahli
mendefenisikan sebagai “kecontohan untuk digunakan” “pemenuhan tuntutan”
bebas dari variasi dan seterusnya. Kita akan menggunakan defenisi American
Society for Quality Control : Kulaitas adalah totalitas fitur dan karakteristik
produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
yang dinyatakan atau tersirat. Ini jelas merupakan definisi yang berpusat pada
pelanggan. Kita dapat mengatakan bahwa penjual telah menghantarkan
kualitas ketika produk atau jasa yang memenuhi atau melebhi ekpektasi
pelanggan. Perusahaan yang memuaskan sebagian kebutuhan pelanggannya sepanjang
waktu disebut perusahaan berkualitas, tetapi kita harus membedakan antar
kesesuain kualitas dan kinerja (atau tingkat) kualitas.
Pengaruh kualitas kuliatas produk
dan jasa, kepuasan pelnggan, profibilitas perusahaan adalah taga hal yang
terkait erat. Semakin tinggi pula tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat
kepuasan pelanggan yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan
biaya yang lebih rendah. Studi telah memperlihat korelasi yang tinggi antara kualitas
produk relatif dan profitabilitas perusahaan.
2.2 MEMAKSIMALKAN
NILAI SEUMUR HIDUP
Pada
akhirnya, pemasaran adalah seni menarik dan mempertahankan pelanggan yang
menguntugkan. Tetapi semua perusahaan kehilangan uang untuk pelanggannya.
Aturan pareto yang terkenal 20-80 mengatakan bahwa 20% pelanggan teratas sering
menghasilkan 80% atau lebih laba perusahaan.Pelanggan terbesar perusahaan tidak
selalu menghasilkan laba tertinggi. Pelanggan terbesar bisa menuntuk layanan
yang baik dan mendapatkan diskon terbesar.
Pelanggan
terkecil membayar harga penuh dan mendapatkan layanan minimal, tetapi biaya
bertransaksi dengan mereka dapat mengurangi profitabilitas mereka. Pelanggan
menengah menerima layanan bagus dan membayar harga hampir penuh sering kali paling
menguntungkan.
1. Profitabilitas pelanggan
Apa yang membuat seorang pelanggan disebut pelanggan yang
menguntungkan? Pelanggan yang menguntungkan adalah orang, rumah tangga, atau
perusahaan yang sepanjang waktu menghasilkan aliran pendapatan yang melebihi
jumlah aliran biaya perusahaan yang dapat ditoleransi untuk menarik, menjual,
dan melayani pelanggan tersebut. Ingat bahwa penekanannya adalah pada aliran
pendapatan dan biaya seumur hidup, bukan pada laba transaksi tertentu. Pemasar
dapat menilai profitabilitas pelanggan secara induvidual.
Analisis profitabilitas pelanggan
Perusahaan memperkirakan semua pendapatan yang didapatkan dari pelanggan,
dikurangi semua biaya. Biaya tidak hanya mencakup biaya pembuatan dan
pendistribusian produk dan jasa, namun mencakup penerimaan panggilan telepon
dari pelanggan, bepergian mengunjungi pelanggan, pembayaran hiburan dan hadiah.
Semua sumber daya perusahaan untuk melayani pelanggan itu.
Portofolio pelanggan Pemasar mengkui adanya kebutuhan untuk
mengelolah fortofolio yang terdiri dari berbagai kelompok pelanggan yang
didefinisikan berdasarkan loyalitas, profibilitas, dan faktor lain.
2.
Mengukur
nilai seumur hidup pelanggan
Nilai seumur hidup menggambarkan nilai sekarang bersih dari
aliran laba masa depan yang diharapkan sepanjang pembelian seumur hidup
pelanggan. Perusahaan harus mengurangkan dari biaya yang diharapkan untuk
menarik, menjual dan melayani akun pelanggan tersebut dari pendapatan
yang diharapkan dengan menerapkan tingkat diskon yang tepat ( misalnya antara
10% dan 20% tergantung pada biaya modal dan hakikat risiko).
2.3 MENGEMBANGKAN
HUBUNGAN PELANGGAN
Memaksimalkan nilai pelanggan
berarti mengembangkan hubungan pelanggan untuk jangka panjang. Dewasa ini
perusahaan telah meningkatkan pemasaran massal yang tidak efesien dan beralih
ke pemasaran presesi yang dirancang untuk membangun hubungan pelanggan yang
kuat. Ekonomi saat ini didukung oleh bisnis informasi. Informasi itu sendiri
mempunyai kelebihan dalam hal mudah dedeferensiasikan, disesuaikan,
dipersoalkan, dan dikirimkan sepanjang jaringan dengan kecepatan yang
mengagumkan.
Pemberdayaan pelanggan menjadi cara
hidup bagi banyak perusahaan yang harus menyesuaikan diri dengan peralihan
kekuasaan dalam hubungan pelanggan mereka. “Tinjauan pemasaran : respon
perusahaan terhadap pemberdayaan pelanggan” menggambarkan beberapa perubahan
yang dibuat perusahaan dalam praktik pemasaran mereka sebagai hasilnya.
a)
Manajemen hubungan pelanggan
Manajemen hubungan pelanggan
(CRM-Custemer Relationship Management) adalah proses pengelola informasi rinci
tentang pelanggan perorangan dan semua “titik kontak” pelanggan secara seksama
untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan. CRM penting karena pedorong utama
profitabilitas perusahaan adalah nilai kolektif basis pelanggan perusahaan.
Titik kontak pelanggan adalah semua
kejadian di mana pelangan menghadapi merek dan produk dari pengalaman aktual ke
komunikasi pribadi atau massal hingga observsi biasa. Terkadang titik kontak
adalah tempat yang paling tidak anda duga.
Pemasaran Satu-Satu Beberapa dasar
manajemen hubungan pelanggan diletakkan oleh Don Peppers dan Martha Rogers.
Peppers dan Rogers menggarisbawahi kerangka kerja empat langkah untuk pemasaran
satu0satu yang diterapkan ke pemasaran CRM sebagai berikut :
(1) Mengidentifikasi prospek dan
pelanggan Anda
(2) Mengidentifikasikan pelanggan
berdasarkan kebutuhan meraka dan nilai mereka terhadap perusahaan Anda.
(3) Berinteraksi dengan pelanggan
perorang untuk meningkatkan pengetahuan Anda tentang kebutuhan perorangan
mereka dan membangun hubungan yang lebih kuat.
(4) Memodifikasi produk, layanan, dan
pesan kepada setiap pelanggan.
Meningkatkan Nilai Basis Pelanggan
Pendorong utama nilai pemegang saham adalah nilai agrerat dari basis pelanggan.
Perusahaan top meningkatkan nilai basis pelanggan mereka dengan melaksanakan
strategi berikut ini dengan baik.
(1)
Mengurangi tingkat keberalihan
pelanggan.
(2)
Meningkatkan daya tahan hubungan
pelanggan.
(3)
Meningkatkan potensi pertumbuhan
setiap pelanggan melalui “pangsa dompet (share of wallet)”, penjualan silang
(cross selling), dan penjualan ke atas (up selling).
(4)
Membuat pelanggan berlaba rendah
lebih menguntungkan atau menghilangkan mereka.
(5)
Memfokuskan usaha yang tidak
seimbang untuk pelanggan yang bernilai tinggi.
b)
Menarik Dan Mempertahankan Pelanggan
Perusahaan yang berusaha memperbesar laba harus menghabiskan
cukup banyak waktu dan sumber daya untuk mencari pelangan baru. Untuk
mendapatkan petunjuk lalnjutan, mereka mengembangkan iklan dan menempatkan
iklan tersebut di media yang akan menjangkau prospek baru.
Mengurangi Keberalihan Untuk
mengurangi tingkat keberalihan perusahaan harus :
(1)
Mendefinisikan dan mengukur tingkat
retensinya.
(2)
Membedakan peyebab “erosi” pelanggan
dan mengidentifikasi pelanggan yang dapat dikekolah dengan baik.
(3)
Membandingkan kehilangan laba yang
dikalikan dengan nilai seumur hidup pelanggan dari pelanggan hilang tehadap
biaya untuk mengurangi tingkat kebralihan.
Dinamika
Retensi Berikut ini sejumlah fakta menarik yang mendukung retensi pelanggan :
(1)
Mengakuisisi pelanggan baru dapat
menelan biaya lima kali lipat lebih besar dibandingkan memuaskan dan
mempertahankan pelanggan lama.
(2)
Rata-rata perusahaan kehilangan 10 %
pelanggannya tiap tahun.
(3)
Pengurangan 5% dalam tingkat
keberalihan pelanggan dapat meningkatkan laba sebesar 25% sampai 85%
tergantung pada apa industrinya.
(4)
Tingkat laba pelanggan cenderung
meningkat sepanjang umur pelanggan yang dipertahankan akibat adanya peningkatan
pembelian, retensi, dan premi harga serta berkurangnya biaya operasi untuk
melayani.
c)
Membangun Loyalitas
Sekelompok peneliti melihat kegiatan
membangun retensi dengan menambah manfaat keuangan, manfaat sosial, atau ikatan
struktural. Subbab berikut menjelaskan empat jenis kegiatan pemasaran yang
penting yang digunakan parusahaan untuk meningkatka loyalitas dan retensi’
Berinterksi Dengan Pelanggan
Mendenarkan pelanggan merupakan hal penting dalam manajemen hubungan pelanggan.
Penting pula untuk menjadi advokat pelanggan, dan sebisa mungkin memandang
masalah dari sisi pelanggan, memahami sudut pandang mereka.
Mengembangkan Program Loyalitas Dua
program loyalitas pelanggan yang dapat ditawarkan perusahaan adalah program
frekuensi dan program pemasaran klub. Program Frekunsi dirancang untuk
memberikan penghargaan kepada pelanggan yang sering membeli dan dalam jumlah
besar. Program keanggotaan klub bisa terbuka bagi semua orang yang membeli
prosuk atau jasa, atau hanya terbatas bagi kelompok yang berminat atau mereka
yang bersedia membayar sejumlah kecil iuran.
Mempersonalisasikan Pemasaran
Personel perusahaan dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan melalui
pengindividuan da personalisasi hubungan. Intinya, perusahaan yang cerdas
mengubah pelanggan mereka menjadi klien.
Menciptakan Ikatan Institusional
Perusahaan dapat memasok pelangan dengan peralatan khusus atau hubungan
komputer y ng membantu pelanggan pengelola pesanan, penggajian dan persediaan.
d)
Memenangkan Kembali
Mengaktifkan kembali pelanggan yang
tidak puas melalui pemenangan kembali. Menganalisa penyebab keberalihan
elanggan melalui wawancara pada saat pelanggan itu keluard dan survei pelanggan
yang hilang, serta hanya memenangkan kembali mereka yang mempunyai potensi laba
kuat adalah kunci menarik mantan pelanggan.
2.4 DATABASE PELANGGAN DAN PEMASARAN DATABASE
Pemasar harus mengetahui pelanggan
mereka. Untuk mengetahui pelanggan, perusahaan harus mengumpulkan informasi dan
menyimpannya dalam database yang dapat digunakan dalam melaksanakan pemasaran
database. Database pelanggan adalah kumpulan informasi komprehensif yang
terorganisasi tentang pelanggan perorangan atau prospek terkini, yang dapat
diakses dan dapat ditindak lanjuti untuk tujuan pemasaran seperti mengembangkan
arahan, arahan kualifikasi, penjualan produk atau jasa, atau atau memelihara
hubungan pelanggan.
1.
Database Pelanggan
Database pelanggan (costumer
database) adalah kumpulan informasi konfrehensif yang terorganisasi tentang
pelanggan perorangan atau prospek terkini, yang dapat diakses dan dapat
ditindaklanjuti untuk tujuan pemasaran.
2.
Gudang Data dan Penggalian Data
Data yang dikumpulakan oleh pusat hubungan perusahaan diatur
dalam gudang data di mana pemasar dapat menangkap, menanyakan dan
menganalisisnya untuk menarik kesimpulan tentang kebutuhan dan respon pelanggan
perorangan. Melalui penggalian data, ahli statistik pemasaran dapat menarik
informasi yang berguna tentang individu, tren, dan sekmen dari kumpulan data.
3.
Kelemahan Pemasaran Database dan CRM
Ada empat masalah yang dapat mencegah perusahaan untuk menggunakan
CRM secara efektif.
(a)
Proses pembangunan dan
mempertahankan database pelanggan memerlukan investasi besar dalam poranti
keras komputer, piranti lunak database, program analitis, hubungan komunikasi,
dan personil ahli.
(b)
Sulitnya membuat semua orang dalam
perusahaan agar berorintsi pada pelanggan dan menggunakan informasi yang
tersedia.
(c)
Tidak semua pelanggan menginginkan
hubungan dengan perusahaan, dan mereka mungkin tidak suka mengetahui bahwa
perusahaan telah mengumpulkan begitu banyak informasi pribadi tentang merek.
(d)
Asumsi di belakang CRM mungkin
tidak selalu benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembeli akan membeli barang dari
perusahaan yang mereka anggap menawarkan nilai tertinggi yang dapat dihantarkan
kepada pelanggan, dan kepuasan pembeli merupakan fungsi kinerja yang
dipersepsikan produk dan ekspektasi pembeli. Dengan mengenali bahwa kepuasan
yang tinggi menimbulkan loyalitas pelanggan yang tinggi.
2. Manajemen pemasaran harus menentukan
cara untuk meningkatkan nilai basis pelanggan. Dengan memaksimalkan nilai
pelanggan berarti mengembangkan hubungan pelanggan untuk jangka panjang.
3. Dalam menganalisis pasar konsumen,
orang perlu mengetahui penduduk, objek, tujuan pembeli, organisiai, operasi,
peristiwa, dan tempat penjualan. Perilaku pembeli dipengaruhi oleh 4 faktor
utama yaitu, kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Semuai ini memberikan
petunjuk tentang bagaimana melayani pembeli dengan baik.
4. Sebelum merencanakan pemasarannya,
suatu perushaan perlu mengidentifikasi konsumen sasarannya dan proses
keputusannya. Tugas pemasaran adalah mengidentifikasi partisipan pembeli lain,
keriteria pembelian mereka, dan pengaruh mereka terhadap pembeli. Program
pemasran harus dirancang untuk menarik dan mendekati partisipan kunci yang lain
seperti halnya pembeli. Jumlah pertimbangan pembeli dan jumlah partisipan
pembelian meningkat seiring dengan semakin kompleknya situasi pembeli.para
pemasar harus merencanakan secara berbeda-beda untuk keempat perilaku pembelian
konsumen: perilaku pembelian komplek, perilaku pembelian mengurangi ketidak
sesuaian, perilaku pembelian menurut kebiasaan, dan perilaku pembelian mencari
variasi. Keempat jenis perilaku ini berdasarkan apakah konsumen meiliki
keterlibatan yang tinggi atau rendah dalam pembelian dan apakah merek-merek
yang ada menujukan perbedaanyang siqnifikan atau tidak. Tugas pemasaran adalah
memahami perilaku perilaku pembeli pada setiap tahap dan pengaruh apa yang ada.
Pemahaman ini memungkinkan pemasaran untuk menyusun program pemasaran yang
efektif dan efesien untuk pasar
3.2 Saran
1.
Selain meningkatkan kualitas
peroduk, perusahaan juga harus meningkatkan kualitas pelayanan agar pelanggan
merasa puas. Jika pelanggan merasa puas pasca pembelian produk maka
profitabilitas perusahan semakin meningkat, disebabkan karena perusahaan
tersebut memiliki pelanggan yang loyal.
2.
Jika dalam pembahasan ini terdapat
banyak kesalahan dan masih jauh dari yang diharapkan, kiranya memberikan suatu
kritikan agar penulis bisa lebih baik lagi.
Comments
Post a Comment