CONTOH MAKALAH MENETAPKAN HARGA PRODUK
PENGANTAR BISNIS
MENGEMBANGKAN DAN MENETAPKAN
HARGA PRODUK
DISUSUN OLEH
:
KELOMPOK 8
1. PUSVITA AMANDA
2. ASTRI DAMAYANTI
3. PRATAMA JUNIUS HAPIS
4. SITI AISYAH
|
1711011062
1711011068
1711011090
1711011098
|
DOSEN PEMBIMBING :
DWI ASRI SITI A, S.E.,M.Si.
JURUSAN S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis, pada
semester 1 tahun ajaran 2017, dengan
judul Mengembangkan dan Menetapkan
Harga Produk.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk
lebih mengenal tentang bagaimana cara mengembangkan dan menetapkan harga produk yang
merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang calon manajer atau pelaku
bisnis.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam
proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun guna penulisan makalah yang lebih baik dan bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
Bandar Lampung, 6 Desember
2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………..……………………………………………………….i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan ...........................................................................................................5
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Menjelaskan Produk ......................................................................................6
2.2 Mengidentifikasi dan Mengembangkan Produk ............................................6
2.3 Mengembangkan Produk Baru ......................................................................6
2.4 Menjelaskan Siklus Hidup Produk ................................................................7
2.5 Pentingnya Pemberian Merek, Pengemasan, dan Pemberian Label..............8
2.6 Menjelaskan Tujuan dan Alat Penetapan Harga ...........................................9
2.8 Taktik Penetapan Harga ..............................................................................10
2.9 Penetapan Harga Internasional ....................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ..................................................................................................11
3.2 Saran ............................................................................................................ 11
3.2 Saran ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Harga diartikan sebagai nilai suatu barang atau jasa
yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau
perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak
lain. Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan
jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan unsur satu-satunya
dari unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi, dan
distribusi). Strategi penetapan harga menjadikan tantangan yang semakin
meningkat untuk banyak perusahaan, karena deregulasi, informasi dari pembeli,
persaingan global yang kompetitif, pertumbuhan pasar yang lambat dan peluang
perusahaan dan berpengaruh penting pada nilai penempatan merek di mata pelanggan.
Harga juga mencerminkan suatu ukuran kualitas dari suatu produk.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan
terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor
bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan
salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan
dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi
adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana
sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah
yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran
Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses
pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1)
Bagaimana proses pengembangan produk
baru?
2) Apa tujuan
penetapan harga?
3)
Taktik dan strategi apa saja yang
digunakan dalam penetapan harga?
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah, pembaca dapat:
1)
Menggambarkan proses pengembangan
produk baru dan menelusuri tahap-tahap siklus hidup produk.
2) Mengidentifikasikan
berbagai tujuan penetapan harga yang menentukan keputusan mengenai penetapan
harga dan menjelaskan alat-alat penetapan harga yang digunakan dalam membuat
keputusan tersebut.
3)
Membahas taktik dan strategi
penetapan harga baik untuk produk-produk baru maupun yang telah ada.
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini adalah:
1)
Bagi Penulis
Penulis dapat menambah wawasan dari makalah tentang Mengembangkan,
Menetapkan, Mendistribusikan, dan Mempromosikan Produk ini.
2)
Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tentang bagaimana cara Mengembangkan, Menetapkan,
Mendistribusikan, dan Mempromosikan Produk.
3)
Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pengembangan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MENJELASKAN PRODUK
Setiap produk merupakan paket nilai yang menyediakan
manfaat-manfaat yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Sedangkan produk itu diklasifikasikan atas produk konsumsi maupun
industri.
2.2 MENGIDENTIFIKASI DAN MENGEMBANGKAN PRODUK
2.2.1 Mengklasifikasikan Produk-produk Konsumsi
Produk-produk konsumsi umumnya dibagi menjadi tiga
kategori yang mencerminkan perilaku pembeli :
·
Barang kebutuhan sehari-hari (convenience
goods)
·
Barang belanja (shopping goods)
·
Barang kebutuhan khusus (specialty
goods)
2.2.2 Mengklasifikasikan Produk-produk Industri
Produk-produk industri dibagi menjadi dua
kategori, masing-masing mencerminkan mengenai biayanya dan
bagaimana produk-produk tersebut akan digunakan:
1.
Barang biaya beban (expense
item) merupakan produk atau jasa yang dikonsumsi dalam setahun oleh
perusahaan yang memproduksi barang-barang lain atau menyediakan jasa
lain. Expense items yang paling jelas terlihat adalah
barang-barang industri yang langsung digunakan dalam proses produksi (misalnya,
setumpuk teh yang diproses menjadi teh celup).
2.
Barang modal (capital
items) merupakan barang dan jasa yang bersifat permanen (yaitu, barang dan
jasa mahal dan tahan lama). Setiap barang ini memiliki perkiraan umur lebih
dari setahun dan biasanya sampai beberapa tahun. Gedung-gedung (perkatoran,
pabrik), perlengkapan permanen (tangki air, oven pembakar kue), dan
perlengkapan aksesoris (komputer, pesawat terbang) termasuk barang-barang modal
(capital goods). Jasa modal (capital services) merupakan jasa
yang dibuat untuk komitmen jangka panjang, seperti pemeliharaan gedung dan
peralatan, atau jasa hukum. Karena barang-barang modal ini mahal dan jarang
dibeli, maka pembelian barang-barang modal sering diputuskan oleh
manajer-manajer tingkat tinggi.
2.3 MENGEMBANGKAN PRODUK BARU
Untuk mengembangkan atau menganekaragamkan lini
produk, untuk dapat bertahan, perusahaan harus mengembangkan dan memperkenalkan
serangkaian produk baru. Dihadapkan pada persaingan dan pergeseran pilihan
konsumen, tidak ada perusahaan yang dapat bergantung selamanya pada satu produk
tunggal saja. Bahkan produk-produk yang telah popular selama beberapa dasawarsa
selalu memerlukan pembaruan.
2.3.1 TUJUH TAHAP PENGEMBANGAN PRODUK
1.
Gagasan produk. Pengembangan
produk dimulai dengan pencarian gagasan bagi produk-produk baru. Gagasan produk
dapat datang dari konsumen, tim penjualan, bagian penelitian dan pengembangan
(litbang), atau pegawai teknik.
2. Penyaringan. Tahap ini
dirancang untuk menghilangkan seluruh gagasan produk yang tidak berhubungan
dengan kemampuan atau tujuan perusahaan. Para perwakilan dari pemasaran,
teknisi, dan produksi harus memberikan input pada tahap ini.
3. Pengujian
konsep. Setelah gagasan disaring, perusahaan menggunakan riset
pasar untuk mendapatkan input dari konsumen tentang manfaat dan harga.
4. Analisis
bisnis. Setelah mengumpulkan opini konsumen, para pemasar
harus melakukan perbandingan biaya produksi dan manfaat untuk melihat apakah
produk tersebut memenuhi tujuan profitabilitas minimum.
5. Pengembangan
prototipe. Sewaktu perusahaan telah menentukan potensi
profitabilitas produk, bagian teknik atau riset dan pengembangan akan membuat
prototipe.Pprototipe ini dapat menjadi sangat mahal, yang seringkali memerlukan
peralatan dan pengembangan komponen yang ekstensif.
6. Pengujian
produk dan uji pemasaran. Dengan menggunakan hal-hal yang
dipelajari dari prototipe, perusahaan menjalankan produksi yang terbatas.
Kemudian perusahaan dapat menguji produk tersebut untuk melihat apakah
produknya memenuhi persyaratan kinerja. Jika ya, maka produknya akan dijual
pada daerah yang terbatas. Karena kampanye promosi dan saluran distribusi harus
ditetapkan untuk uji pasar, tahap ini menjadi cukup mahal.
7.
Komersialisasi. Jika hasil
uji pemasaran positif, perusahaan akan memulai produksi dan pemasaran berskala
penuh. Komersialisasi yang bertahap, yang bertujuan menyebarkan produk tersebut
ke daerah yang semakin luas, mencegah ketegangan yang semestinya tidak perlu
terjadi pada kemampuan produksi awal.
2.4 MENJELASKAN SIKLUS HIDUP PRODUK
Daur produk adalah proses alami yang dialami produk
sejak lahir, tumbuh, dewasa, dan akhirnya mengalami penurunan dan mati. Empat
tahap PLC diterapkan pada beberapa produk yang biasa anda temui:
1.
Perkenalan. Tahap
perkenalan dimulai sewaktu produk mencapai tempat pasar. Selama tahap ini,
tenaga-tenaga pemasaran berfokus pada usaha membuat konsumen potensial sadar
akan keberadaan produk dan manfaatnya. Biaya promosi dan pengembangan yang
sangat besar menghapus semua laba.
2. Pertumbuhan. Jika produk
baru menarik perhatian dan cukup memuaskan konsumen, penjualan mulai menanjak
cepat. Selama tahap ini, produk mulai menghasilkan laba. Perusahaan perusahaan
lain dalam industri akan bergerak cepat untuk memperkenalkan produk versi
mereka.
3. Dewasa. Pertumbuhan
penjualan mulai melambat. Walaupun produk menghasilkan laba tertinggi di awal
tahap ini, meningkatnya persaingan dapat mengakibatkan pemotongan harga dan
laba yang lebih rendah. Pada akhir tahap ini, penjualan mulai jatuh.
4.
Penurunan. Selama tahap
akhir, penjualan dan laba terus jatuh. Produk-produk baru dalam tahap
perkenalan mengambil alih penjualan. Perusahaan membuang atau mengurangi
dukungan promosi (iklan dan staf penjualan) tetapi tetap membiarkan produk tersebut
beredar untuk memberikan laba tambahan.
2.5
MENJELASKAN PENTINGNYA PEMBERIAN MEREK, PENGEMASAN, DAN PEMBERIAN LABEL
Mengembangkan ciri khas suatu produk hanya merupakan
sebagian tugas orang-orang pemasaran. Tenaga pemasaran juga harus mendorong
konsumen agar memiliki produk-produk itu. Tiga alat penting untuk menyelesaikan
tugas ini adalah pemberian merek, pengemasan, dan pemberian label.
2.5.1 PEMBERIAN MEREK
Pemberian merek (branding)
sebenarnya merupakan proses penggunaan simbol untuk mengkomunikasikan ciri-ciri
produk tertentu yang dibuat oleh produsen tertentu. Merek-merek
dirancang untuk menandai kualitas yang seragam: konsumen yang mencoba dan
menyukai produk dapat kembali ke produk tersebut hanya dengan mengingat namanya
saja.
2.5.2 PENGEMASAN PRODUK
Dengan beberapa pengecualian (buah-buahan dan sayuran
segar, baja struktural), produk produk yang akan dijual memerlukan beberapa
bentuk kemasan (packaging). Pengemasan juga berperan sebagai iklan dalam
toko yang dapat membuat produknya terlihat menarik, memamerkan nama mereknya,
serta mengidentifikasi ciri dan manfaatnya. Pengemasan juga mengurangi resiko
kerusakan, pecah, atau pembusukan serta mempersulit pencurian barang-barang
berukuran kecil. Kemasan adalah wadah fisik yang memuat produk yang akan dijual,
diiklankan, atau dilindungi.
2.5.3 PEMBERIAN LABEL
Label adalah bagian dari pengemasan produk yang
mengidentifikasikan nama, pabrik, dan isinya. Seperti pengemasan,
pelabelan dapat membantu memasarkan produknya. Pertama, label mengindetifikasi
produk atau merek. Label juga mempromosikan produk dengan menarik perhatian
konsumen: warna dan grafik yang menarik memberikan petunjuk visual bagi produk
yang sesungguhnya mungkin tidak terlalu diperhatikan di rak. Akhirnya label
juga menggambarkan produk: memberikan informasi tentang kandungan nutrisi,
petunjuk penggunaan cara membuang yang tepat, dan keamanan.
2.6 MENJELASKAN TUJUAN DAN ALAT PENETAPAN HARGA
Dalam pengembangan produk, para manajer memutuskan
produk apa yang akan ditawarkan perusahaan kepada konsumennya. Dalam penetapan
harga, komponen utama kedua dari bauran pemasaran, para manajer memutuskan
berapa yang akan diterima perusahaan sebagai imbalan dari produk-produknya.
2.6.1 PENETAPAN HARGA UNTUK MEMENUHI TUJUAN BISNIS
Perusahaan seringkali memberi harga produknya untuk
memaksimalkan laba, namun mereka sering berharap untuk memenuhi tujuan
penetapan harga (pricing objective) yang lain juga. Tujuan bisnis
diantaranya :
1.
Tujuan Memaksimalkan Laba. Penetapan
harga untuk memaksimalkan laba merupakan hal yang rumit. Apabila harga
ditetapkan terlalu rendah, perusahaan mungkin akan menjual banyak unit
produknya tetapi kemungkinan akan gagal meraih kesempatan untuk membuat laba
tambahan pada setiap unitnya (dan tentunya dapat kehilangan uang dalam setiap
pertukaran). Sebaliknya, bila harga-harga ditetapkan terlalu tinggi, perusahaan
akan mendapat laba yang besar pada setiap barangnya tetapi akan menjual unitnya
dalam jumlah yang lebih sedikit. Sekali lagi perusahaan, akan kehilangan uang.
Selain itu, perusahaan akan mengalami kelebihan persediaan dan mungkin harus
mengurangi atau bahkan menutup usaha produksinya. Untuk menghindari
masalah-masalah ini, perusahaan-perusahaan mencoba menetapkan harga agar mampu
menjual sejumlah unit yang akan menghasilkan laba total tertinggi yang mungkin
dapat dicapai. Dalam menghitung laba, para manajer mempertimbangkan biaya bahan
produksi dan tenaga kerja. Akan tetapi, mereka juga mempertimbangkan sumber
daya modal terkait (pabrik dan perelengkapannya) yang harus dimiliki perusahaan
untuk menghasilkan tingkat laba itu. Biaya pemasaran (seperti membayar sejumlah
staf penjualan) dapat juga menjadi tinggi.
2.
Tujuan Pangsa Pasar. Dalam jangka
panjang, perusahaan harus mendapatkan laba untuk dapat tetap bertahan. Akan
tetapi, banyak perusahaan awalnya menetapkan harga rendah untuk produk-produk
baru. Karena mereka ingin menerima sedikit laba, bahkan merugi, untuk
mendapatkan pembeli yang mau mencoba produknya, mereka menggunakan penetapan
harga untuk meraih pangsa pasar (market share) persentase dari total
penjualan pasar bagi perusahaan tertentu untuk jenis produk tertentu. Bahkan
bagi produk-produk yang telah mapan, pangsa pasar sebagai tujuan penetapan
harga dapat menjadi lebih besar bobotnya daripada pertimbangan memaksimalkan
laba. Dominasi pasar berarti penjualan lebih banyak unit secara kontinu, dan
dengan demikian, mendapatkan laba yang lebih tinggi meskipun pada harga per
unit yang lebih rendah.
2.6.2 ALAT PENETAPAN HARGA
Apa pun tujuan perusahaan, para manajer harus mengukur
potensi dampak sebelum memutuskan harga akhir. Dua alat dasar yang sering
digunakan untuk tujuan ini:
1.
Penetapan Harga Berorientasi Biaya (cost
oriented pricing) Penetapan
harga berorientasi biaya mempertimbangkan kebutuhan untuk menutupi biaya-biaya
produksi.
2.
Analisis Titik Impas (break event
analysis) Analisis
titik impas (break even analysis) menaksir biaya versus
pendapatan untuk berbagai volume penjualan. Analisis itu menunjukkan, pada
harga jual tertentu apapun, hasil keuangan jumlah rugi dan laba untuk
masing-masing volume penjualan yang mungkin.
2.7 STRATEGI
PENETAPAN HARGA
2.7.1 PENETAPAN HARGA PRODUK YANG TELAH BEREDAR
Perusahaan memiliki tiga pilihan dalam penetapan harga
produk-produk yang telah beredar:
1.
Penetapan harga di atas harga pasar
yang berlaku bagi produk-produk serupa.
2.
Penetapan harga di bawah harga pasar.
3.
Penetapan harga pada atau di dekat
harga pasar.
2.7.2
PENETAPAN HARGA PRODUK BARU
Perusahaan yang memperkenalkan produk-produk baru
seringkali harus memilih antara dua pilihan kebijakan penetapan harga: harga
yang sangat tinggi atau harga yang sangat rendah. Cara penetapan harga untuk
produk baru:
·
Penetapan Harga Mengapung (Price
Skimming)
·
Penetapan Harga Penetrasi
2.8 TAKTIK PENETAPAN HARGA
Perusahaan
memiliki tiga pilihan taktik dalam penetapan harga:
1.
Penetapan Harga Lini
2.
Penetapan Harga Psikologis
3.
Pendiskonan
2.9 PENETAPAN HARGA INTERNASIONAL
Mengetahui apa yang dapat dijangkau oleh pembeli asing
dan kemudian mengembangkan produk-produk yang dapat mereka beli. Serta
menggunakan strategi alternatif yaitu politik dumping untuk meningkatkan pangsa
pasar asing dengan cara menetapkan harga produk di bawah biaya. Hasilnya,
produk tertentu akan diberi biaya lebih rendah di pasar asing daripada di pasar
domestiknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1.
Untuk dapat mengembangkan usahanya
sebuah perusahaan harus memahami produknya, dapat mengklasifikasikan produk,
dapat mengembangkan produk baru, mengetahui tahap-tahap mengembangkan produk,
serta memahami siklus hidup produk.
2. Untuk dapat
menetapkan harga yang dapat bersaing di pasaran, sebuah perusahaan harus
mengetahui alat penetapan harga, dan taktik penetapan harga.
3. Dengan mengetahui cara menetapkan produk maka kemungkinan rugi dapat
diminimalisir.
4.
Dapat meraup keuntungan
maksimum.
3.2 SARAN
1.
Sebelum menetapkan harga baiknya
sebuah perusahaan mempertimbangkan banyak hal terlebih dahulu, menganalisis,
dan melakukan survei ke lapangan bila perlu.
2.
Untuk dapat memasarkan produknya dengan
tepat, sebuah perusahaan hendaknya melakukan riset pasar terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin Ricky W. dan Ronald J. Ebert, 2007. Bisnis. Edisi kesepuluh: jilid 1. Jakarta. Erlangga.
Comments
Post a Comment